HOT

seputar kabar terbaru dari dunia handphone

Kamis, 15 November 2012

Re-Setting Your Mind untuk Sukses

Re-Setting Your Mind untuk Sukses
Untuk sukses, baik di negeri sendiri apalagi di tanah rantau, re-setting pikiran dan perbuatan sangatlah krusial. Bagaikan komputer, setiap kali hard disk sudah tidak mencukupi, ada baiknya untuk di-upgrade. Juga ketika banyak “error” alias “kegagalan” dalam hidup, ada baiknya untuk di-re-boot.
Re-setting mind adalah cara yang paling jitu untuk bisa “mengubah nasib” dengan cara mengubah cara berpikir dan perbuatan kita. Hampir sepuluh tahun yang lalu, ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Berkeley, bisa dibilang saya adalah “orang kamso” yang tidak mengerti apa-apa. “Culture shock” lah istilahnya, tahunya hanya jalan kaki dari dormitory di Norton Hall Durant Avenue ke kelas dan jalan-jalan weekend saja. Semuanya asing sehingga saya tidak begitu bisa “menangkap” apa yang terjadi di sekitar saya.
Sebenarnya, apa yang perlu “ditangkap” adalah perubahan apa yang terjadi di dalam diri kita ketika lingkungan kita berubah. Seperti sekarang harga BBM sudah tidak semanis dulu, jalan raya sudah demikian macetnya sehingga polusi sudah demikian kelabunya, serta keadaan politik yang sudah tidak menentu di tanah air. Ini semua adalah perubahan. Jadi kalau Anda pergi merantau, Andalah yang mengunjungi perubahan, kalau Anda tetap di tanah air, perubahanlah yang datang kepada Anda. Sama saja, sama-sama perubahan inilah yang membuat Anda “mabok perubahan.”
Ada orang yang secara psikis dan biologis menanggapi perubahan dengan keluh-kesah dan depresi. Ada pula yang menanggapinya dengan antusiasme yang tinggi karena “misteri” apa yang ada di ujung terowongan perubahan itulah yang menarik buatnya. Bagaimana ending perjalanan perubahan inilah yang menarik.
Jadilah yang kedua. Jika Anda adalah yang pertama (depresi), latihlah diri sendiri dengan memperkuat batin. Jika Anda adalah orang yang religius, jangan sekali-kali “meminta secara spesifik” dalam suatu bentuk yang Anda inginkan, misalnya “Saya mohon agar dikabulkan permohonan saya yaitu satu rumah yang elok dan gaji yang tinggi.” Namun, mintalah ke Yang Kuasa, “Mohon saya diberikan kekuatan, ketabahan dan keberanian untuk menjalankan hidup ini sebaik mungkin.”
Rabindranath Tagore pernah berkata, “Let me not pray to be sheltered from danger, but to be fearless in facing them. Let me not beg to for the stilling of my pain, but for the heart to conquer it.” Janganlah memohon untuk dilindungi dari bahaya, namun supaya diberikan keberanian dalam menghadapinya. Janganlah memohon supaya rasa sakit dihilangkan, namun supaya diberikan hati yang besar untuk menaklukkan rasa sakit itu.
Di perantauan, sebagaimana di tanah air, Teori Pareto 20-80 bekerja dengan jelas. Hanya 20% dari perantau yang sukses, sisanya pulang kampung atau termajinalisasi sebagai pariah. Mungkin tidak sebagai pariah dalam arti sebenarnya, namun stuck di satu tempat karena masalah-masalah yang bersumber dari kepribadiannya sendiri.
Mari kita telaah.
Keyakinan yang bersumber dari sumber-sumber yang salah kaprah, namun telah membentuk kepribadian seseorang sedemikian dalamnya sehingga re-setting mind sudah merupakan sesuatu yang almost impossible. Sebagai contoh, mind set bahwa seorang istri adalah seorang “dependent” alias “yang tergantung” sudah merupakan konsep yang kadaluwarsa. Ketergantungan emosional (sebagaimana pasangan suami istri dan sahabat karib) bukanlah justifikasi yang benar untuk segala hal.
Sebagai contoh, seorang istri yang memiliki kelebihan yang sangat tangible adalah juga seorang manusia. Jadi, mengecilkan arti kelebihan seorang manusia adalah suatu lelucon tidak lucu yang sangat tidak pantas dan sangat mengecilkan arti hakiki seorang manusia. Jelas sebagai seorang istri ia punya ketergantungan emosional dengan suaminya dan anak-anaknya, namun peran “istri” hanyalah satu dari sekian banyak earned status (istilah antropologinya). Melihat seorang wanita hanya sebagai “istri” adalah suatu konsep yang mungkin sudah ketinggalan zaman ratusan tahun lamanya. Maka saran saya, lihatlah dunia dalam proporsinya.
Manusia => Wanita => Istri => Ibu
Manusia => Wanita => Berkarir => Berkarir di PT XYZ => Manager => Punya Uang
Pandanglah seseorang sebagai “manusia” dulu, yang identik statusnya dengan Anda. Ia sama-sama punya darah dan daging, bisa sakit dan bisa mati suatu hari, terlepas dari siapa pun status sosialnya. Jangan sebaliknya. Apalagi jika seseorang itu orang “kaya”. Maka seakan-akan dia bukan lagi “manusia” karena segala pernak-perniknya yang bermerek.
Re-set your mind untuk hal-hal yang bersumber dari salah kaprah. Jangan biarkan hidup dalam kesalahkaprahan terus-menerus. Ibaratnya seperti Anda melihat gajah, jangan hanya belalainya saja, namun pandanglah luas keseluruhannya. Demikian pula dalam hidup. Dalam melihat permasalahan atau sedang menarik kesimpulan, jangan hanya mengambil satu segi saja.
Ada juga beberapa sumber lainnya yang sama dahsyatnya dalam mengunci pikiran salah kaprah kita, misalnya dari slogan-slogan, peribahasa, propaganda pemerintah, dan lain-lain. Sebagai contoh yang paling jelas adalah Pancasila. Pancasila “dipercaya” sebagai satu-satunya landasan negara yang paling bagus di seluruh dunia. Apa benar?
Ini jelas salah kaprah. Pandanglah Pancasila identik dengan landasan-landasan negara lain, buatlah perbandingan yang seimbang tanpa memasukkan unsur-unsur perasaan. Obyektiflah memandang Pancasila hanya sebagai salah satu bentuk landasan negara yang ada di dunia. Bagaimana hasil perbandingan itulah yang pantas untuk Anda ambil sarinya. Ambillah keputusan sendiri tentang kualitas dan kredibilitas Pancasila dari hasil perbandingan itu, jangan dengan mudah saja menelan “ini bagus” dan “paling bagus di seluruh dunia”.
Mungkin benar Pancasila paling sesuai dengan kultur Indonesia, namun yang jelas sangatlah congkak bagi kita untuk mengatakan bahwa Pancasila adalah landasan negara yang paling bagus di seluruh dunia. Karena, dengan menyatakan demikian, kita merendahkan landasan-landasan negara lain, termasuk negara-negara adidaya yang paling cepat menurunkan tangan ketika tanah air kita mengalami bencana. Juga ini berarti merendahkan negara-negara sahabat kita yang kita kasihi.
Jagalah hubungan kita di dunia dengan orang lain karena bisa saja suatu hari kita memerlukan mereka. Jangan congkak dengan cara memandang dunia yang sempit dan tidak pada proporsinya.
See beyond what’s given to you. Seek within. Seek without. Re-set your mind dengan cara melihat dunia dalam proporsinya. Anda pasti bisa sukses dengan mind set yang seperti ini. Di tanah air maupun di rantau.
* Jennie S. Bev adalah konsultan, entrepreneur, educator dan penulis dari lebih dari 20 buku, 900 artikel and 1.200 resensi buku yang telah diterbitkan di USA, Canada, UK, Germany, France, Singapore dan Indonesia.

Sabtu, 10 November 2012

Keberanian



Keberanian
HIDUP ADALAH PROSES PERJUANGAN!! Entah kapan dan siapa yang memulai mengucapkan kata-kata tersebut di atas. Yang jelas, semua dari kita pernah mendengar, membaca dan pernah mengucapkannya. Sengaja atau tidak, menyadari atau tidak, kita sendiri sebetulnya telah mengalami dan merasakan bahwa memang HIDUP ADALAH PROSES PERJUANGAN.
Berbagai macam perjuangan telah kita jalani, antara lain perjuangan dalam mewujudkan cita-cita yang didambakan. Perjuangan dalam mengatasi setiap kesulitan dan kegagalan yang selalu hadir di tengah kehidupan ini. Perjuangan untuk bisa tampil sebagai pemenang serta memperoleh kesuksesan di setiap perjuangan ini. Sudah tentu kita harus memiliki berbagai macam faktor sebagai kekuatan yang dapat diandalkan. Di antara sekian banyak faktor sebagai sarana penunjang, ada satu faktor yang harus kita miliki yaitu faktor yung keberanian.
Ya, memang keberanian adalah kekuatan !
Catatan sejarah telah membuktikan, begitu banyak prestasi yang spektakuler di segala bidang tercipta di dunia ini karena adanya faktor keberanian. Baik prestasi yang diciptakan oleh para olahragawan, pemimpin, ilmuwan, maupun bisnisman.
Demikian pula bagi kita semua yang menggeluti bidang apa pun, bila ingin lebih berkembang dan sukses, sudah pasti harus mempunyai keberanian. Yaitu keberanian untuk mencoba dan keberanian untuk memperjuangkan apa yang dicita-citakan. Tanpa keberanian Right bersaudara yang menciptakan pesawat terbang, mungkin sampai saat ini kita belum bisa menikmati perjalanan dengan pesawat terbang.
Keberanian merupakan aset yang berharga bagi pribadi kita. Karena keberanian bisa menjadikan sesuatu yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. Keberanian bisa menjadikan sikap negatif menjadi positif, loyo menjadi semangat, pasif menjadi aktif, pesimis menjadi optimis, miskin menjadi kaya, gagal menjadi sukses.
Dengan menyadari besarnya kontribusi kekuatan keberanian bagi kita, sudah sepantasnya kita manfaatkan keberanian semaksimal dengan:

BERANI MENENTUKAN CITA-CITA YANG TINGGI!
BERANI BANGKIT LAGI DARI KEGAGALAN!
BERANI BELAJAR DARI KELEMAHAN DAN KESALAHAN!
BERANI MEMBAYAR HARGA UNTUK KEBERHASILAN!
MARI BERANI BERMIMPI! BERANI MENCOBA! BERANI SUKSES!

Jumat, 09 November 2012

Temukan Impian Anda

Temukan Impian Anda
Pada saat kita masih kecil, kita tentu banyak mempunyai impian. Sebagai anak kecil impian dan imajinasi kita sangatlah luar biasa, kita bermimpi untuk menjadi ini atau itu, ingin punyai ini dan itu dan sebagainya. Sewaktu kita tumbuh semakin besar semakin banyak "kata-kata negatif" yang ada, baik dari keluarga kita atau lingkungan kita atau juga media TV, bacaan, dsb. Kitapun mulai berpikir bahwa kita TIDAK BISA atau TIDAK MUNGKIN mencapai itu. Kita menjadi takut atau ragu untuk mengejar impian kita tersebut. Orang sering mengatakan "Jangan menghayal, yang pasti-pasti saja". Orang sering menjadi takut untuk keluar dari "Comfort Zone" yang telah mereka jalani selama ini. Mereka mungkin berpikir "Di luar tidak pasti, sekarang ini walaupun dapatnya sedikit tetapi sudah pasti".
Cobalah untuk kembali ke masa kecil anda. Ambil suatu kertas kosong dan alat tulis, kemudian selama 5 menit tulis semua yang anda inginkan tanpa berhenti, jangan memalingkan muka ke kiri atau kanan, fokuskan ke kertas dan tulis semua yang anda inginkan, jangan memikirkan apakah masuk akal atau tidak, apakah mungkin dicapai atau tidak, pokoknya tulis saja.
Impian anda mungkin akan muncul dalam berbagai bentuk: mungkin sesuatu yang bersifat materi misalnya, ingin punya rumah seluas 3000m2, ingin punya mobil BMW X5, ingin punya kapal pesiar dst. Atau mungkin impian anda bersifat posisi, misalnya ingin menjadi Presiden Direktur, ingin menjadi dokter THT ternama, ingin menjadi Pecatur No. 1 di dunia, dst. Impian anda dapat juga berwujud misi anda di dunia ini, misalnya ingin membantu semua anak balita yang terlantar di Jakarta, ingin membantu para orang jompo melewati masa tua mereka dengan gembira, dst.
Tanpa adanya impian yang ingin diraih, hidup anda akan hampa. Saya pernah mendengar teman saya bercerita mengenai anak seorang konglomerat di Indonesia. Anak konglomerat tersebut berkata apa lagi yang harus ia lakukan, harta yang sekarang ia miliki tidak akah habis untuk 10 keturunan. Ia menghabiskan waktunya setiap hari hanya untuk bermain golf. Jika ia sudah mentok dalam hal materi, sebenarnya ia dapat mencari makna hidupnya untuk dijadikan impian. Jika ia suka golf, mungkin ia dapat mengejar impian untuk melahirkan Tiger Wood Indonesia. Ia dapat membantu memasyarakatkan golf untuk mencari bibit-bibit berbakat yang akan mengharumkan nama Indonesia.
Jika anda telah menemukan impian anda, hal ini harus dihubungkan dengan langkah 1: bagaimana mencapai impian yang anda dambakan dengan menjalankan apa yang anda sukai. Ini akan menjadikan "Your Vocation Become Your Vacation". Jika sekarang anda bekerja/usaha di bidang yang tidak anda sukai, mungkin anda harus mulai memberikan waktu dan perhatian sedikit demi sedikit ke hal yang anda sukai tersebut.
Mungkin hal ini akan harus mengorbankan waktu tidur anda, tetapi karena ini adalah sesuatu yang anda sukai, anda tidak akan merasa terbeban karenanya. Jika anda masih merasa beban, berarti anda belummenemukan hal yang sesungguhnya anda sukai dan benar-benar ingin anda raih.
Jika anda sudah yakin akan impian anda itu, anda perlu menulisnya pada secarik kertas. Yang akan anda ingat selalu, apa yang ingin anda capai. Bacalah terus impian itu setiap hari sampai mendarah daging dan memotivasi anda untuk mencapainya.

Pada saat impian anda sinkron dengan apa yang anda sukai, pikiran anda akan membantu mewujudkannya. Di dalam pikiran kita ada yang disebut Reticular Activating System (RAS). Pada saat sesuatu masuk ke pikiran kita sebagai "Hal Yang Penting untuk Diperhatikan", RAS akan bekerja seperti radar. Mungkin anda akan melihat iklan yang berhubungan dengan minat anda, atau anda akan bertemu dengan orang yang dapat membantu anda, dan lain sebagainya. Langkah ke 3 akan saya bahas pada edisi selanjutnya.

===== Tips =====
Jika anda mempunyai banyak masalah, ada satu tips yang sederhana tapi mempunyai kekuatan yang luar biasa, orang menyebutnya The Law of Pen and Paper. Seringkali dalam menghadapi masalah kita hanya memikirkannya dan membuat kita pusing. Cobalah untuk menuliskan apa masalah anda dalam secarik kertas, anda akan mendapatkan bahwa ternyata masalah anda itu tidak serumit sebelum anda menuliskannya.

Kamis, 08 November 2012

Kekuatan Impian



Kekuatan Impian
"The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams"
-- Eleanor Roosevelt --
Masa depan hanyalah milik orang-orang yang percaya akan keindahan mimpi-mimpi mereka.
Impian adalah ambisi dari dalam diri manusia yang menjadi penggerak untuk maju. Impian merupakan hasrat yang akan menggerakkan manusia untuk mewujudkannya. Dunia ini bertumbuh dengan peradaban yang lebih tinggi dan tehnologi yang lebih hebat itu berkat impian orang-orang besar. Orang-orang besar itu adalah para pemimpi.
Menurut Francis Ford Coppola, “It was the man’s dream, and his inspiring attempt to make them come true that remain important. – Itu mimpi manusia yang terpenting, dan upayanya yang inspiratif mengupayakan mimpi itu menjadi kenyataan.” Kemajuan kehidupan saat ini merupakan hasil impian generasi pendahulu kita.
Mereka yang tidak mempunyai impian meninggalkan banyak hal yang ditawarkan oleh kehidupan. Hasrat atau kegigihan mereka mudah sekali pudar, sehingga mereka dengan mudah mengubah impian mereka menjadi sangat sederhana. Padahal, impian yang besar mempunyai kekuatan yang besar pula. Orang-orang yang berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai ciri khas yaitu selalu mampu memperbarui impian mereka.

Impian Merupakan Sumber Motivasi
Impian akan mempengaruhi pikiran bawah sadar. Misalnya kita memimpikan sebuah kamera merek A, maka kita menjadi lebih jeli memperhatikan benda tersebut. Tantangan berat yang harus dihadapi bukan sesuatu yang berarti jika impian sudah menjadi nafas kita. “It may be that those who do most, dream most, - Mereka mengerjakan sesuatu dengan giat, sebab mereka sangat memimpikannya,” kata Stephen Butler Leacock.
Bahkan impian dapat menjamin keberhasilan, karena senantiasa menjadi sumber motivasi hingga mencapai tujuan atau menggapai tujuan selanjutnya. Dorongan motivasi itulah yang akan menggerakkan tubuh dan mengatur strategi yang harus ditempuh, misalnya bagaimana mencari informasi dan menjalin komunikasi maupun bekerjasama dengan orang lain.
Nelson Mandela, sebelum menjadi Presiden Afrika Selatan, ia harus berjuang untuk sebuah impian negara Afrika Selatan yang berdaulat. Untuk itu ia menghadapi tantangan teramat berat. Impian selalu memotivasi Nelson Mandela untuk tetap berjuang, meskipun ia harus merelakan sebagian besar waktunya dibalik terali besi. Impian merupakan sumber semangat bagi Nelson, hingga Afrika Selatan benar-benar merdeka.
Sebenarnya, kitapun dapat memperbarui nilai dan menyempurnakan jati diri dengan kekuatan impian. Jadi jangan takut untuk bermimpi akan hal-hal yang besar, sebab impian menimbulkan hasrat yang kuat untuk meraihnya. Impian mampu berperan sebagai sumber motivasi, yang membangkitkan ambisi dan optimisme, sehingga kita mampu melampaui semua rintangan dan kesulitan.
Mereka yang tidak mempunyai impian meninggalkan banyak hal yang ditawarkan oleh kehidupan. Hasrat atau kegigihan mereka mudah sekali pudar, sehingga mereka dengan mudah mengubah impian mereka menjadi sangat sederhana. Padahal, impian yang besar mempunyai kekuatan yang besar pula. Orang-orang yang berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai ciri khas yaitu selalu mampu memperbarui impian mereka.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews